Friday, July 23, 2010

Reflek pada Bayi

Reflek Bayi

1.Refleks Mengenggam (palmar grasping)
Muncul: Ketika telapak tangannya disentuh.
Reaksi: Jari-jarinya akan menutup dan menggenggam kuat-kuat benda yang menyentuh telapak tangannya.
Kapan muncul dan hilang? Sejak lahir, hilang di usia 2 bulan atau ketika bayi sudah mengenggam benda secara sengaja.
Bila tak ada reflek: menunjukkan adanya kelainan di syaraf otak. Refleks ini juga kurang terlihat pada bayi prematur.

2.Refleks Rooting
Muncul: jika pipinya disentuh. Bayi akan menggerakkan kepala ke arah sumber sentuhan, lalu membuak mulut seperti hendak menyusu.
Kapan muncul dan hilang? Sejak lahir dan hilang di usis 3-4 bulan.
Refleks lemah atau tidak ada: menunjukkan adanya kelainan di syaraf otak. Namun pada bayi premature, refleks rooting biasanya muncul terlambat.

3.Reflek Menelan
Muncul: ketika benda menyentuh langit-langit lunak mulutnya.
Kapan muncul dan hilang? Sejak lahir dan tidak menhilang.
Bila tidak ada refleks: kemungkinan ada kelainan pada susunan syaraf. Selain itu, bayi premature kurang dari 31 minggu baisanya belum memilki refleks menelan, sehingga membutuhkan alat bantu untuk mendapatkan ASI. Misalnya, menggunakan pipa orgastrik yang dipasang di mulut, masuk ke lambung.

4.Refleks Mengisap (sucking)
Muncul: jika ada benda masuk ke mulutnya.
Kapan muncul dan hilang? Sejak lahir dan hilang di usia 2-3 bu;an. Selewat usia itu, bayi menghisap secara sadar.
Bila tidak ada refleks: mungkin akibat kelainan pada susunan saraf bayi. selain itu, bayi premature (kurang dari 34 minggu) biasanya belum memiliki refleks ini. Sehingga, dia membutuhkan alat bantu untuk mendapat ASI, misalnya memakai pipet atau cangkir.

5.Refleks melangkah
Muncul: sewaktu tubuhnya diangkat dan didirikan di atas lantai, ia langsung melakukan gerakan seperti melangkah.
Kapan muncul dan hilang? Sejak lahir dan hilang di usia 3-4 bulan.
Bila tak ada reflek: ada kelainan motorik kasar, cidera syaraf perifer (semua syaraf selain otak dan syaraf tulang belakang), atau ada retak di tulang paha atau tualng betis.

6.Reflek Moro
Muncul: refleks gerakan tangan yang simetris apabila kepala tiba – tiba digerakan.
Kapan muncul dan hilang? hilang di usia 3-4 bulan.
Bila tak ada reflek: kemungkinan fraktur atau cedera bagian tubuh tertentu.

7.Reflek Tonick Neck
Muncul: reflek mengangkat leher dan menoleh jika di tengkurapkan.
Bila tak ada reflek: ada kerusakan pada otak

8.Reflek Babinski
Muncul: pada saat telapak kaki bila diberi rangsangan sehingga jari – jari akan bergerak ke atas dan membuka
Bila tak ada reflek: ada kelainan saraf otak

kebutuhan masa nifas/menyusui

Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui didasarkan pada kandungan nutrisi ASI dan jumlah nutrisi penghasil susu.

Kalori
•Proporsional dengan jumlah ASI yang dihasilkan
•Kebutuhan kalori ibu menyusui lebih tinggi dari pada ibu hamil yaitu kira-kira 500Kkal/hari
•Rata-rata ibu menyusui harus mengkonsumsi 2300-2700 Kkal/hari

Protein
•Ibu Menyusui memerlukan tambahan protein 20 gram diatas kebetuhan normal Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500kkal yang dianjurkan
Cairan
•Sangat dianjurkan Ibu menyusui minum 2-3liter per hari, baik itu susu, air putih maupun jus, ingat bukan minuman ringan / softdrink.

Vitamin dan Mineral
•Kebutuhan akan Ca, Mg, Zn, vit B6, Fe dan Folat ibu menyusui lebih besar dari pada ibu hamil
•Multi vitamin seimbang dan suplemen mineral diperlukan bila ibu menyusui kurang dari 1800kkal/hari
•Supplemen Ca diperlukan untuk ibu menyusui yang intoleran laktosa atau kurang konsumsi susu dan sumber Ca lainnya.
•Supplemen Vit D diperlukan untuk ibu menyusui yang kurang konsumsi susu yang mengandung vit D ( misalnya susu cereal) dan kurang sinar matahari.
•Supplemen Zn diperlukan untuk mengganti deficit Zn selama hamil dan melahirkan
•Supplemen vit B12 perlu untuk ibu menyusui vegetarian yang kurang mendapatkan sayuran kaya vit B12 secara teratur.
•Dianjurkan untuk konsumsi lemak omega 3 ( semacam ikan laut, kakap, tongkol). Asam lemak omega 3 akan diubah menjadi DHA yang dikeluarkan melalui ASI

(Sumber : Informasi Kebidanan, Informasi Kesehatan dan Informasi Anak, Blog Bidan Desa 2010)

Retensio Plasenta


Retensio Plasenta
Retensio Plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam setelah persalinan bayi. Plasenta harus dikeluarkan karena dapat menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi karna sebagai benda mati, dapat terjadi plasenta inkarserata, dapat terjadi polip plasenta dan terjadi degenerasi korsio karsinoma.
Dalam melakukan pengeluaran plasenta secara manual perlu diperhatikan tekniknya sehingga tidak menimbulkan komplikasi seperti perforasi dinding uterus, bahaya infeksi dan dapat terjadi inversion uteri.
Sikap umum yang harus dilakukan :
1.      Memperhatikan keadaan umum penderita (apakah anemis, bagaimana jumlah perdarahan, keadaan umum penderita : TD, nadi, suhu, keadaan fundus uteri : kontraksi dan TFU)
2.      Mengetahui keadaan plasenta ( apakah plasenta inkarserata, mengecek tanda lepasnya plasenta)
3.      Memasang infus dan memberikan cairan pengganti.
Sikap khusus yang harus dilakukan :
1.      Retensio plasenta dengan perdarahan
Langsung lakukan plasenta manual
2.      Retensio plasenta tanpa perdarahan
-    Setelah dapat memastikan keadaan umum penderita segera memasang infus dan memberikan cairan
-    Merujuk penderita ke pusat dengan fasilitas cukup, untuk mendapatkan pengangan yang lebih baik
-    Memberikan tranfusi
-    Proteksi dengan antibiotika
-    Mempersiapkan plasenta manual dengan legeartis dalam keadaan pengaruh narkosa
Upaya preventif retensio plasenta :
1.      Meningkatkan penerimaan keluarga berencana, sehingga memperkecil terjadi retensio plasenta
2.      Meningkatkan penerimaan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih
3.      Pada waktu melakukan pertolongan persalinan kala III tidak diperkenankan untuk melakukan masase dengan tujuan mempercepat proses persalinan plasenta. Masase yang tidak tepat waktunya dapat mengacaukan kontraksi otot rahim dan mengganggu pelepasan plasenta.
Retensio plasenta dan plasenta manual :
Plasenta manual merupakan tindakan operasi kebidanan untuk melahirkan retensio plasenta. Teknik plasenta manual tidaklah sukar, tetapi harus dipikirkan bagaimana persiapan agar tindakan tersebut dapat menyelamatkan jiwa penderita.
Kejadian retensio plasenta berkaitan dengan :
1.      Grande multipara dengan implamantasi plasenta dalam bentuk plassenta adhesive, plasenta akreta, plasenta inkreta dan plasenta pakreta.
2.      Mengganggu kontraksi otot rahim dan menimbulkan perdarahan
3.      Retensio plasenta tanpa perdarahan dapat diperkirakan :
-    Darah penderita terlalu banyak hilang
-    Keseimbangan baru berbentuk bekuan darah, sehingga perdarahan tidak terjadi
-    Kemungkinan implasenta plasenta terlalu dalam
4.      Plasenta manual dengan segera dilakukan :
-    Terdapat riwayat perdarahan post partum berulang
-    Terjadi perdarahan post partum melebihi 400cc
-    Pada pertolongan persalinan dengan narkosa
-    Plasenta belum lahir setelah menunggu selama setengah jam
Plasenta Manual
      Persiapan plasenta manual :
-    Peralatan sarung tangan steril
-    Desinfektan untuk genetalia ekssterna
Teknik :
-    Sebaiknya dengan narkosa, untuk mengurangi sakit dan menghindari syok
-    Tangan kiri melebarkan genetalia eksterna, tangan kanan dimasukkan secara obstetris sampai mencapai tepi plasenta dengan menelusuri tali pusat
-    Tepi plasenta dilepaskan dengan bagian ulnar tangan kanan sedangkan tangan kiri menahan fundus uteri sehingga tidak terdorong ke atas
-    Setelah seluruh plasenta dapat dilepaskan, maka tangan dikeluarkan bersama dengan plasenta
-    Dilakukan eksplorasi untuk mencari sisa plasenta atau membrannya
-    Kontraksi uterus ditimbulkan dengan memberikan uterotonika
-    Perdarahan diobservasi
(Sumber : Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana utnuk Pendidikan Bidan,Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba,SpOG)

23.07.2010

yah w ujian dapet hari kamis,,lama banget,,buat tambag deg-degan ajah

terus hari ni w jg sebel,,gara2 mau ngucapin ulang tahun ke sobat w,,trnyta w ud g jd friend ny dy lg...iyh apa lah..padahal kan cuma sobatan..

yang buat w bingung,,br ps w mw ngucapin dy ud g jd friend w lg

pdhl kn yah dy tu sobat w,,n w g prnh tau apa salah w k dy,smp kykny dy benci banget gt sm w

trus ada apa??
masa c gak bs sahabatan kayak dulu
haisshhh....

Tuesday, July 20, 2010

bosan

hari ini benar2 membosankan
saya bingun mau ngapain??

20.07.2010

smingu lagi w UAP (ujian akhir program)
pasien blum pasti,,yang pasti ud bulannya,,

Y Allah berikan lah aq pasien yang terbaik buat ujian akhir inih

w hrs bs ngebahagiain orang tua gw


ammiiinnn

Thursday, July 15, 2010

15.07.10

gak banyak berubah hari ini,,dateng ngampus
ngambilin hak-hak gw di orang (pulsa.red)
balik ke kelas
ngebolg..ngotak ngatik laptop,,bantuin orang-orang buat power point

no wonder..

w mungkin salah jurusan,walaupun dibilang lumayan,nilai jg oke mulu
tpai w masih sering takut kalo mau nolong partus
masih mesti pake panic kalo pembukaan udah lengkap

tapi w jg gak mau buat orang tua gw kecewa

udah terlalu banyak gw ngerepotin orang tua gw

w bner2 kangen sama ayah ibu, jun kutan...

gak kebayang bentar lagi gw lulus,,dan mesti bisa cari duit sendiri
alhamdulilah w udah mulai cari-cari duit sendiri..belajar nyari duit,,ternyata susah banget emang..

walaupun dptnya sedikit,,tapi w seneng karna tu duit sendiri

miz my fam

more n more............

Tanda Bahaya Masa Nifas

Masa nifas adalah masa fisiologis dimana merupakan masa plasenta lahir sampai dengan 6 minggu

Faktor-faktor predisposisi infeksi masa nifas diantaranya adalah :
- Persalinan berlangsung lama

- Tindakan operasi persalinan
- Tertinggalnya selaput plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah
- Ketuban Pecah Dini
- Perdarahan, anemia, malnutrisi, kelelahan


Tanda Bahaya Nifas :
- Perdarahan hebat,
- cairan vagina berbau
- Nyeri prut bagian bawah
- Sakit kepala terus menerus, nyeri epigastrium, masalah penglihatan
- Bengkak pada wajah dan tangan
- Demam, muntah, rasa sakit waktu BAK
- Payudara merah, panas, dan sakit
- Kehilangan selera makan dalam jangka panjang



Tubektomi


Tubektomi
Kontrasepsi Mantap Untuk Wanita(Contraseptive for womens)





Profil
  • Sangat efektif dan mantap
  • Tindakan pembedahan yang aman dan sederhana
  • Tidak ada efek samping
  • Konseling dan informed consent (persetujuan tindakan) mutlak diperlukan
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seseorang perempuan
Jenis
·         Minilaparotomi
·         Laparoskopi

Mekanisne
Dengan mengoklusi tuba falopi (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum

Keuntungan kontrasepsi
  • Sangat efektif (0,5 kehamilanper 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
  • Tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding)
  • Tidak bergantung pada faktor senggama
  • Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risik kesehatan yang serius
  • Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal
  • Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormon ovarium)


Keterbatasan
  • Harus dipertimbangkan sifat mantap metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali), kecuali dengan rekanalisasi
  • Klien dapat menyesal di kemudian hari
  • Risiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anestesi umum)
  • Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
  • Dilakukan oleh dokter terlatih (dibutuhkan dokter spesialis ginekologi untuk proses laparoskopi)
  • Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS
Keuntungan non kontrasepsi
Berkurangnya risiko kanker ovarium

Isu-isu Klien
  •  Klien mempunyai hak untuk berubah pikiran setiap waktu sebelum prosedur ini
  • Informed consent harus diperoleh dan standard consent form harus ditanda-tangani oleh klien sebelum prosedur dilakukan iran setiap waktu sebelum prosedur ini
Yang Dapat Menjalani Tubektomi
  • Usia > 26 tahun
  • Paritas (jumlah anak) minimal 2 dengan umur anak terkecil > 2 thn
  • Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan kehendaknya
  • Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius
  • Pascapersalinan dan atau pasca keguguran
  • Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini
Yang Tidak Boleh Menjalani Tubektomi
  • Hamil
  • Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan
  • Infeksi sistemik atau pelvik yang akut
  • Tidak boleh menjalani proses pembedahan
  • Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa depan Belum memberikan persetujuan tertulis
Kapan Dilakukan
  • Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tidak hamil
  • Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi (fase proliferasi)
  • Pascapersalinan; minilap di dalam waktu 2 hari atau hingga 6 minggu atau 12 minggu, laparoskopi tidak tepat untuk klien pascapersalinan
  • Pascakeguguran; Triwulan pertama (minilap atau laparoskopi), Triwulan kedua (minilap saja)

Friday, July 9, 2010

Pemeriksaan Plasenta

Cara memeriksa plasenta dan selaputnya :

Periksa sisi maternal (yang menempel pada dinding uterus) untuk memastikan bahwa semuanya lengkap dan utuh tidak ada yang bagian yang hilang

Pasangkan bagian-bagian placenta yang robek atau terpisah untuk memastikan tidak ada bagian yang hilang

Periksa placenta bagian fetal (yang menghadap kejanin) untuk memastikan tidak ada kemungkinan loba ekstra (suksenturiata)

Evaluasi selaput untuk memastikan kelengkapannya

Ukuran Plasenta :

  1. Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15 – 20 cm
  2. tebal lebih kurang 2,5 cm
  3. beratnya rata-rata 500 gr
  4. jumlah kotiledon mencapai 15- 20 buah

Macam-macam insersi tali pusat :

1.Tali pusat berada di tegah plasenta Insertio sentralis

2. Tali pusat berada agak dipinggir plasenta Insertio lateralis

3. Tali pusat berada di pinggir plasenta Insertio marginalis

4. tali pusat berada di luar plasenta, dan hubungan plasenta melalui selaput janin Insertio Velamentosa

Fungsi Plasenta :

Sebagai alat yang memberi makanan pada janin (nutritive).

Sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme (ekskresi).

Sebagai alat yang memberi zat asam, dan mengeluarkan CO2 (respirasi) .

Sebagai alat yang membentuk hormone.

Sebagai alat yang menyalurkan berbagai antibody ke janin.

Pemantauan Kontraksi

Segera setelah kelahiran placenta lakukan rangsangan taktil pada fundus uteri TERJADINYA KONTRAKSI FUNDUS UTERI

Cara melakukan Rangsangan taktil :

Letakan telapak tangan pada fundus uteri

Gerakan tangan secara memutar pada fundus uteri sehingga uterus berkontraksi (15 kali putaran)

Jika setelah satu atau dua menit uterus masih belum berkontraksi ulagi rangsangan taktil

Ajarkan ibu dan keluarganya cara melakukan rangsangan taktil ,uterus segera dapat diketahui jika uterus tidak bekontraksi dengan baik

Periksa kontraksi uterus setiap 15 menit selama 1 jam pertma pasca persalinan dan setip 30 menit selama 1 jam kedua pasca persalinan

perdarahan post partum

Definisi :

Perdarahan yang keluar sangat banyak dari saluran genital setelah bayi lahir.

Klasifikasi :

1. Perdarahan Post Partum Primer

a/kehilangan darah >500 ml selama kala III dalam 24 jam persalinan (Myles).

2. Perdarahan Post Partum Sekunder

a/perdarahan (dg lokhia yg >dari normal) yg tjd dari 24 jam pertama setelah persalinan sampai berakhirnya masa nifas dikenal dg perdarahan masa nifas.

Atonia Uteri

* Pengertian :

Yaitu terjadi jika uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan rangsangan taktil pada f.uteri,atau uterus gagal berkontraksi dengan baik setelah persalinan

Penyebab Atonia Uteri

* Plasenta lahir tidak lengkap

* Tertinggalnya kotiledon,membran plasenta

* Persalinan presipitatus

* Persalinan lama

* Polyhidramnion

* Kehamilan Ganda

* Plasenta Previa

* Solusio Plasenta

* Kesalahan Manajemen Kala III

* Kandung Kemih penuh

* Penyebab lain yang tidak ketahui

Tanda dan Gejala Atonia Uteri

* Uterus tidak berkontraksi dan lembek

* Perdarahan segera

* Syok

Penatalaksanaan Atonia Uteri

Penatalaksanaan Atonia Uteri :

* Kompresi Bimanual Interna

* Kompresi Bimanual Eksterna

* Kompresi Aorta Abdominalis

Friday, July 23, 2010

Reflek pada Bayi

Reflek Bayi

1.Refleks Mengenggam (palmar grasping)
Muncul: Ketika telapak tangannya disentuh.
Reaksi: Jari-jarinya akan menutup dan menggenggam kuat-kuat benda yang menyentuh telapak tangannya.
Kapan muncul dan hilang? Sejak lahir, hilang di usia 2 bulan atau ketika bayi sudah mengenggam benda secara sengaja.
Bila tak ada reflek: menunjukkan adanya kelainan di syaraf otak. Refleks ini juga kurang terlihat pada bayi prematur.

2.Refleks Rooting
Muncul: jika pipinya disentuh. Bayi akan menggerakkan kepala ke arah sumber sentuhan, lalu membuak mulut seperti hendak menyusu.
Kapan muncul dan hilang? Sejak lahir dan hilang di usis 3-4 bulan.
Refleks lemah atau tidak ada: menunjukkan adanya kelainan di syaraf otak. Namun pada bayi premature, refleks rooting biasanya muncul terlambat.

3.Reflek Menelan
Muncul: ketika benda menyentuh langit-langit lunak mulutnya.
Kapan muncul dan hilang? Sejak lahir dan tidak menhilang.
Bila tidak ada refleks: kemungkinan ada kelainan pada susunan syaraf. Selain itu, bayi premature kurang dari 31 minggu baisanya belum memilki refleks menelan, sehingga membutuhkan alat bantu untuk mendapatkan ASI. Misalnya, menggunakan pipa orgastrik yang dipasang di mulut, masuk ke lambung.

4.Refleks Mengisap (sucking)
Muncul: jika ada benda masuk ke mulutnya.
Kapan muncul dan hilang? Sejak lahir dan hilang di usia 2-3 bu;an. Selewat usia itu, bayi menghisap secara sadar.
Bila tidak ada refleks: mungkin akibat kelainan pada susunan saraf bayi. selain itu, bayi premature (kurang dari 34 minggu) biasanya belum memiliki refleks ini. Sehingga, dia membutuhkan alat bantu untuk mendapat ASI, misalnya memakai pipet atau cangkir.

5.Refleks melangkah
Muncul: sewaktu tubuhnya diangkat dan didirikan di atas lantai, ia langsung melakukan gerakan seperti melangkah.
Kapan muncul dan hilang? Sejak lahir dan hilang di usia 3-4 bulan.
Bila tak ada reflek: ada kelainan motorik kasar, cidera syaraf perifer (semua syaraf selain otak dan syaraf tulang belakang), atau ada retak di tulang paha atau tualng betis.

6.Reflek Moro
Muncul: refleks gerakan tangan yang simetris apabila kepala tiba – tiba digerakan.
Kapan muncul dan hilang? hilang di usia 3-4 bulan.
Bila tak ada reflek: kemungkinan fraktur atau cedera bagian tubuh tertentu.

7.Reflek Tonick Neck
Muncul: reflek mengangkat leher dan menoleh jika di tengkurapkan.
Bila tak ada reflek: ada kerusakan pada otak

8.Reflek Babinski
Muncul: pada saat telapak kaki bila diberi rangsangan sehingga jari – jari akan bergerak ke atas dan membuka
Bila tak ada reflek: ada kelainan saraf otak

kebutuhan masa nifas/menyusui

Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui didasarkan pada kandungan nutrisi ASI dan jumlah nutrisi penghasil susu.

Kalori
•Proporsional dengan jumlah ASI yang dihasilkan
•Kebutuhan kalori ibu menyusui lebih tinggi dari pada ibu hamil yaitu kira-kira 500Kkal/hari
•Rata-rata ibu menyusui harus mengkonsumsi 2300-2700 Kkal/hari

Protein
•Ibu Menyusui memerlukan tambahan protein 20 gram diatas kebetuhan normal Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500kkal yang dianjurkan
Cairan
•Sangat dianjurkan Ibu menyusui minum 2-3liter per hari, baik itu susu, air putih maupun jus, ingat bukan minuman ringan / softdrink.

Vitamin dan Mineral
•Kebutuhan akan Ca, Mg, Zn, vit B6, Fe dan Folat ibu menyusui lebih besar dari pada ibu hamil
•Multi vitamin seimbang dan suplemen mineral diperlukan bila ibu menyusui kurang dari 1800kkal/hari
•Supplemen Ca diperlukan untuk ibu menyusui yang intoleran laktosa atau kurang konsumsi susu dan sumber Ca lainnya.
•Supplemen Vit D diperlukan untuk ibu menyusui yang kurang konsumsi susu yang mengandung vit D ( misalnya susu cereal) dan kurang sinar matahari.
•Supplemen Zn diperlukan untuk mengganti deficit Zn selama hamil dan melahirkan
•Supplemen vit B12 perlu untuk ibu menyusui vegetarian yang kurang mendapatkan sayuran kaya vit B12 secara teratur.
•Dianjurkan untuk konsumsi lemak omega 3 ( semacam ikan laut, kakap, tongkol). Asam lemak omega 3 akan diubah menjadi DHA yang dikeluarkan melalui ASI

(Sumber : Informasi Kebidanan, Informasi Kesehatan dan Informasi Anak, Blog Bidan Desa 2010)

Retensio Plasenta


Retensio Plasenta
Retensio Plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam setelah persalinan bayi. Plasenta harus dikeluarkan karena dapat menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi karna sebagai benda mati, dapat terjadi plasenta inkarserata, dapat terjadi polip plasenta dan terjadi degenerasi korsio karsinoma.
Dalam melakukan pengeluaran plasenta secara manual perlu diperhatikan tekniknya sehingga tidak menimbulkan komplikasi seperti perforasi dinding uterus, bahaya infeksi dan dapat terjadi inversion uteri.
Sikap umum yang harus dilakukan :
1.      Memperhatikan keadaan umum penderita (apakah anemis, bagaimana jumlah perdarahan, keadaan umum penderita : TD, nadi, suhu, keadaan fundus uteri : kontraksi dan TFU)
2.      Mengetahui keadaan plasenta ( apakah plasenta inkarserata, mengecek tanda lepasnya plasenta)
3.      Memasang infus dan memberikan cairan pengganti.
Sikap khusus yang harus dilakukan :
1.      Retensio plasenta dengan perdarahan
Langsung lakukan plasenta manual
2.      Retensio plasenta tanpa perdarahan
-    Setelah dapat memastikan keadaan umum penderita segera memasang infus dan memberikan cairan
-    Merujuk penderita ke pusat dengan fasilitas cukup, untuk mendapatkan pengangan yang lebih baik
-    Memberikan tranfusi
-    Proteksi dengan antibiotika
-    Mempersiapkan plasenta manual dengan legeartis dalam keadaan pengaruh narkosa
Upaya preventif retensio plasenta :
1.      Meningkatkan penerimaan keluarga berencana, sehingga memperkecil terjadi retensio plasenta
2.      Meningkatkan penerimaan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih
3.      Pada waktu melakukan pertolongan persalinan kala III tidak diperkenankan untuk melakukan masase dengan tujuan mempercepat proses persalinan plasenta. Masase yang tidak tepat waktunya dapat mengacaukan kontraksi otot rahim dan mengganggu pelepasan plasenta.
Retensio plasenta dan plasenta manual :
Plasenta manual merupakan tindakan operasi kebidanan untuk melahirkan retensio plasenta. Teknik plasenta manual tidaklah sukar, tetapi harus dipikirkan bagaimana persiapan agar tindakan tersebut dapat menyelamatkan jiwa penderita.
Kejadian retensio plasenta berkaitan dengan :
1.      Grande multipara dengan implamantasi plasenta dalam bentuk plassenta adhesive, plasenta akreta, plasenta inkreta dan plasenta pakreta.
2.      Mengganggu kontraksi otot rahim dan menimbulkan perdarahan
3.      Retensio plasenta tanpa perdarahan dapat diperkirakan :
-    Darah penderita terlalu banyak hilang
-    Keseimbangan baru berbentuk bekuan darah, sehingga perdarahan tidak terjadi
-    Kemungkinan implasenta plasenta terlalu dalam
4.      Plasenta manual dengan segera dilakukan :
-    Terdapat riwayat perdarahan post partum berulang
-    Terjadi perdarahan post partum melebihi 400cc
-    Pada pertolongan persalinan dengan narkosa
-    Plasenta belum lahir setelah menunggu selama setengah jam
Plasenta Manual
      Persiapan plasenta manual :
-    Peralatan sarung tangan steril
-    Desinfektan untuk genetalia ekssterna
Teknik :
-    Sebaiknya dengan narkosa, untuk mengurangi sakit dan menghindari syok
-    Tangan kiri melebarkan genetalia eksterna, tangan kanan dimasukkan secara obstetris sampai mencapai tepi plasenta dengan menelusuri tali pusat
-    Tepi plasenta dilepaskan dengan bagian ulnar tangan kanan sedangkan tangan kiri menahan fundus uteri sehingga tidak terdorong ke atas
-    Setelah seluruh plasenta dapat dilepaskan, maka tangan dikeluarkan bersama dengan plasenta
-    Dilakukan eksplorasi untuk mencari sisa plasenta atau membrannya
-    Kontraksi uterus ditimbulkan dengan memberikan uterotonika
-    Perdarahan diobservasi
(Sumber : Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana utnuk Pendidikan Bidan,Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba,SpOG)

23.07.2010

yah w ujian dapet hari kamis,,lama banget,,buat tambag deg-degan ajah

terus hari ni w jg sebel,,gara2 mau ngucapin ulang tahun ke sobat w,,trnyta w ud g jd friend ny dy lg...iyh apa lah..padahal kan cuma sobatan..

yang buat w bingung,,br ps w mw ngucapin dy ud g jd friend w lg

pdhl kn yah dy tu sobat w,,n w g prnh tau apa salah w k dy,smp kykny dy benci banget gt sm w

trus ada apa??
masa c gak bs sahabatan kayak dulu
haisshhh....

Tuesday, July 20, 2010

bosan

hari ini benar2 membosankan
saya bingun mau ngapain??

20.07.2010

smingu lagi w UAP (ujian akhir program)
pasien blum pasti,,yang pasti ud bulannya,,

Y Allah berikan lah aq pasien yang terbaik buat ujian akhir inih

w hrs bs ngebahagiain orang tua gw


ammiiinnn

Thursday, July 15, 2010

15.07.10

gak banyak berubah hari ini,,dateng ngampus
ngambilin hak-hak gw di orang (pulsa.red)
balik ke kelas
ngebolg..ngotak ngatik laptop,,bantuin orang-orang buat power point

no wonder..

w mungkin salah jurusan,walaupun dibilang lumayan,nilai jg oke mulu
tpai w masih sering takut kalo mau nolong partus
masih mesti pake panic kalo pembukaan udah lengkap

tapi w jg gak mau buat orang tua gw kecewa

udah terlalu banyak gw ngerepotin orang tua gw

w bner2 kangen sama ayah ibu, jun kutan...

gak kebayang bentar lagi gw lulus,,dan mesti bisa cari duit sendiri
alhamdulilah w udah mulai cari-cari duit sendiri..belajar nyari duit,,ternyata susah banget emang..

walaupun dptnya sedikit,,tapi w seneng karna tu duit sendiri

miz my fam

more n more............

Tanda Bahaya Masa Nifas

Masa nifas adalah masa fisiologis dimana merupakan masa plasenta lahir sampai dengan 6 minggu

Faktor-faktor predisposisi infeksi masa nifas diantaranya adalah :
- Persalinan berlangsung lama

- Tindakan operasi persalinan
- Tertinggalnya selaput plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah
- Ketuban Pecah Dini
- Perdarahan, anemia, malnutrisi, kelelahan


Tanda Bahaya Nifas :
- Perdarahan hebat,
- cairan vagina berbau
- Nyeri prut bagian bawah
- Sakit kepala terus menerus, nyeri epigastrium, masalah penglihatan
- Bengkak pada wajah dan tangan
- Demam, muntah, rasa sakit waktu BAK
- Payudara merah, panas, dan sakit
- Kehilangan selera makan dalam jangka panjang



Tubektomi


Tubektomi
Kontrasepsi Mantap Untuk Wanita(Contraseptive for womens)





Profil
  • Sangat efektif dan mantap
  • Tindakan pembedahan yang aman dan sederhana
  • Tidak ada efek samping
  • Konseling dan informed consent (persetujuan tindakan) mutlak diperlukan
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seseorang perempuan
Jenis
·         Minilaparotomi
·         Laparoskopi

Mekanisne
Dengan mengoklusi tuba falopi (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum

Keuntungan kontrasepsi
  • Sangat efektif (0,5 kehamilanper 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
  • Tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding)
  • Tidak bergantung pada faktor senggama
  • Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risik kesehatan yang serius
  • Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal
  • Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormon ovarium)


Keterbatasan
  • Harus dipertimbangkan sifat mantap metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali), kecuali dengan rekanalisasi
  • Klien dapat menyesal di kemudian hari
  • Risiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anestesi umum)
  • Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
  • Dilakukan oleh dokter terlatih (dibutuhkan dokter spesialis ginekologi untuk proses laparoskopi)
  • Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS
Keuntungan non kontrasepsi
Berkurangnya risiko kanker ovarium

Isu-isu Klien
  •  Klien mempunyai hak untuk berubah pikiran setiap waktu sebelum prosedur ini
  • Informed consent harus diperoleh dan standard consent form harus ditanda-tangani oleh klien sebelum prosedur dilakukan iran setiap waktu sebelum prosedur ini
Yang Dapat Menjalani Tubektomi
  • Usia > 26 tahun
  • Paritas (jumlah anak) minimal 2 dengan umur anak terkecil > 2 thn
  • Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan kehendaknya
  • Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius
  • Pascapersalinan dan atau pasca keguguran
  • Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini
Yang Tidak Boleh Menjalani Tubektomi
  • Hamil
  • Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan
  • Infeksi sistemik atau pelvik yang akut
  • Tidak boleh menjalani proses pembedahan
  • Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa depan Belum memberikan persetujuan tertulis
Kapan Dilakukan
  • Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tidak hamil
  • Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi (fase proliferasi)
  • Pascapersalinan; minilap di dalam waktu 2 hari atau hingga 6 minggu atau 12 minggu, laparoskopi tidak tepat untuk klien pascapersalinan
  • Pascakeguguran; Triwulan pertama (minilap atau laparoskopi), Triwulan kedua (minilap saja)

Friday, July 9, 2010

Pemeriksaan Plasenta

Cara memeriksa plasenta dan selaputnya :

Periksa sisi maternal (yang menempel pada dinding uterus) untuk memastikan bahwa semuanya lengkap dan utuh tidak ada yang bagian yang hilang

Pasangkan bagian-bagian placenta yang robek atau terpisah untuk memastikan tidak ada bagian yang hilang

Periksa placenta bagian fetal (yang menghadap kejanin) untuk memastikan tidak ada kemungkinan loba ekstra (suksenturiata)

Evaluasi selaput untuk memastikan kelengkapannya

Ukuran Plasenta :

  1. Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15 – 20 cm
  2. tebal lebih kurang 2,5 cm
  3. beratnya rata-rata 500 gr
  4. jumlah kotiledon mencapai 15- 20 buah

Macam-macam insersi tali pusat :

1.Tali pusat berada di tegah plasenta Insertio sentralis

2. Tali pusat berada agak dipinggir plasenta Insertio lateralis

3. Tali pusat berada di pinggir plasenta Insertio marginalis

4. tali pusat berada di luar plasenta, dan hubungan plasenta melalui selaput janin Insertio Velamentosa

Fungsi Plasenta :

Sebagai alat yang memberi makanan pada janin (nutritive).

Sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme (ekskresi).

Sebagai alat yang memberi zat asam, dan mengeluarkan CO2 (respirasi) .

Sebagai alat yang membentuk hormone.

Sebagai alat yang menyalurkan berbagai antibody ke janin.

Pemantauan Kontraksi

Segera setelah kelahiran placenta lakukan rangsangan taktil pada fundus uteri TERJADINYA KONTRAKSI FUNDUS UTERI

Cara melakukan Rangsangan taktil :

Letakan telapak tangan pada fundus uteri

Gerakan tangan secara memutar pada fundus uteri sehingga uterus berkontraksi (15 kali putaran)

Jika setelah satu atau dua menit uterus masih belum berkontraksi ulagi rangsangan taktil

Ajarkan ibu dan keluarganya cara melakukan rangsangan taktil ,uterus segera dapat diketahui jika uterus tidak bekontraksi dengan baik

Periksa kontraksi uterus setiap 15 menit selama 1 jam pertma pasca persalinan dan setip 30 menit selama 1 jam kedua pasca persalinan

perdarahan post partum

Definisi :

Perdarahan yang keluar sangat banyak dari saluran genital setelah bayi lahir.

Klasifikasi :

1. Perdarahan Post Partum Primer

a/kehilangan darah >500 ml selama kala III dalam 24 jam persalinan (Myles).

2. Perdarahan Post Partum Sekunder

a/perdarahan (dg lokhia yg >dari normal) yg tjd dari 24 jam pertama setelah persalinan sampai berakhirnya masa nifas dikenal dg perdarahan masa nifas.

Atonia Uteri

* Pengertian :

Yaitu terjadi jika uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan rangsangan taktil pada f.uteri,atau uterus gagal berkontraksi dengan baik setelah persalinan

Penyebab Atonia Uteri

* Plasenta lahir tidak lengkap

* Tertinggalnya kotiledon,membran plasenta

* Persalinan presipitatus

* Persalinan lama

* Polyhidramnion

* Kehamilan Ganda

* Plasenta Previa

* Solusio Plasenta

* Kesalahan Manajemen Kala III

* Kandung Kemih penuh

* Penyebab lain yang tidak ketahui

Tanda dan Gejala Atonia Uteri

* Uterus tidak berkontraksi dan lembek

* Perdarahan segera

* Syok

Penatalaksanaan Atonia Uteri

Penatalaksanaan Atonia Uteri :

* Kompresi Bimanual Interna

* Kompresi Bimanual Eksterna

* Kompresi Aorta Abdominalis

QueenAstar