Monday, September 26, 2011

Membantu Ibu untuk Menyusui Bayi

Dasar-dasar Menyusui
Bayi yang baru dilahirkan sudah mempunyai reflek mengisap. Karena itu pihak rumah sakit saat ini, akan segera memberikan bayi tersebut kepada ibunya untuk segera disusukan. Hal ini tentu saja akan menguntungkan bagi si ibu, terutama si bayi mengingat air susu yang keluar pertama kali (colostrum) mengandung bahan-bahan yang sangat berguna bagi bayi. Konon, pertemuan pertama ibu dan bayinya inilah yang akan mempengaruhi hubungan kedua belah pihak nantinya. 

Menurut penelitian, hampir semua masalah mulai dari puting susu lecet sampai berkurangnya air susu, di sebabkan karena kesalahan pada salah satu faktor yang pertama: sikap tubuh si ibu pada saat menyusui, kedua: cara menyusui. Mengingat hal itu akan lebih baik bagi anda bila mempelajari teknik dasar tersebut jauh sebelum melahirkan. 


Sikap Tubuh
Selama menyusui posisi tubuh ibu harus mendapat perhatian utama. Bila posisi tubuh ibu tepat, ibu pun tak akan terganggu oleh rasa pegal atau nyeri. Bila ibu menyusui sambil duduk, pilihlah kursi yang baik. Misalnya kursi berlengan atau sofa. Sisipkanlah sebuah bantal di belakang tubuh agar dapat menyangga punggung dengan baik. Kalau kaki ibu agak tergantung (tidak menggapai lantai) letakkanlah bangku kecil di bawah kaki ibu. Untuk menyangga lengan yang menggendong bayi, letakkan beberapa buah bantal di bawahnya.
Bila ibu melahirkan dengan bedah Caesar, menyusui dengan posisi berbaring miring akan lebih nyaman. Agar perut tidak terasa sakit, sisipkanlah sebuah bantal kecil atau selimut yang dilipat di bawah perut. 
Pada waktu menyusui, posisi payudara pun harus tepat sedemikian rupa sehingga mulut bayi mudah mencapai puting. Kalau ibu terlalu bersandar ke belakang, puting susu akan mudah terlepas dari bayi. Sebaliknya kalau tubuh terlalu condong ke depan, bayi sukar mengulum puting. 
Selain itu, agar kegiatan menyusui tidak sering terhenti, siapkanlah segala sesuatu yang ibu butuhkan seperti segelas air, tisu atau kain lap untuk membersihkan mulut bayi, di dekat ibu. 
Kalau ibu sudah mempelajari cara-cara menyusui, kini tiba giliran ibu mencoba menemukan berbagai posisi yang sesuai, serta bebagai situasi yang enak bagi ibu dan bayi. Posisi yang baik juga di tentukan oleh cara ibu menggendong bayi. Posisi yang baik ialah bila mulut bayi pada waktu menyusui mudah mencapai puting tanpa terganggu. 
Kalu menyusui dilakukan sambil duduk, tubuh bayi yang ada di lengan berarti kepala, leher dan punggungnya, seharusnya berada dalam satu garis lurus. Tubuhnya menghadap tubuh ibu, sehingga bayi tidak perlu memutar kepalanya untuk mencapai puting. 
Sewaktu disusui tubuh bayi juga harus berada dekat dengan tubuh ibu. Karena itulah jika diperlukan, susunlah beberapa bantal di bawah lengan ibu. Kalau ibu menyusui sambil berbaring, letakkanlah sebuah bantal kecil di punggung bayi, untuk menahan tubuhnya agar tetap miring menghadap ke tubuh ibu.

Cara Menyusu yang Benar

Bila bayi menyusu dengan cara yang tidak benar, maka banyak masalah yang bisa ditimbulkan. Misalnya, puting susu lecet, karena ia menarik-narik puting susu sebagai upaya mendapatkan air susu yang banyak. Ini bisa terjadi karena bila air susu tidak berhasil dirangsang ke luar, bayi pun menjadi frustasi. Hal ini nantinya juga akan mempengaruhi ibu. Jika ibu sudah mengetahui cara menyusui yang benar, masalah ini tentu dapat segera diatasi. 
Agar kepala bayi berada dekat dengan payudara, sangahlah kepala serta bahu dengan tangan ibu, dan bagian tubuhnya dengan lengan satunya. Kemudian sapukan puting susu ke bibir bayi, agar ia membuka mulutnya. Jangan mengusap pipinya, karena ia akan bingung dan memalingkan kepalanya. Bila mulutnya sudah terbuka, arahkan kepalanya ke payudara supaya ia dapat mengisap puting beserta areola dengan tepat.
Perhatikan lagi cara bayi menyusu. Kalau sudah benar berarti ia akan mengikuti aturan-aturan ini, yaitu: 
1. bayi tidak hanya mengulum puting susu, tetapi juga termasuk seluruh areola (daerah berwarna kehitaman di atas puting). dalam keadaan seperti ini puting susu seharusnya berada jauh di dalam mulut bayi. 
2. bayi mengisap dengan menggunakan lidah dan rahang bawahnya, dan hisapannya pun kuat dan tidak teratur.
3. selama menyusu seharusnya pernafasan bayi tidak terganggu. Kalau hidungnya tertutup payudara, dekatkanlah lagi tubuhnya ke tubuh ibu. 
4. kalau puting terasa sakit karena isapan bayi, lepaskan mulutnya dari puting, lalu atur lagi posisinya.
5. bila bayi sudah kenyang, biasanya isapannya tidak sungguh-sungguh lagi. Jadi walaupun bayi delum terlalu lama menyusu tetapi bila dia sudah menunjukkan tanda-tanda seperti ini lebih baik hentikanlah kegiatan menyusuinya. Jangan mencoba untuk memaksanya agar terus menyusu, karena hal ini justru menimbulkan rasa sakit. Perlu ibu ketahui bahwa bayi pun sebenarnya tahu kapan saatnya ia harus berhenti.

No comments:

Monday, September 26, 2011

Membantu Ibu untuk Menyusui Bayi

Dasar-dasar Menyusui
Bayi yang baru dilahirkan sudah mempunyai reflek mengisap. Karena itu pihak rumah sakit saat ini, akan segera memberikan bayi tersebut kepada ibunya untuk segera disusukan. Hal ini tentu saja akan menguntungkan bagi si ibu, terutama si bayi mengingat air susu yang keluar pertama kali (colostrum) mengandung bahan-bahan yang sangat berguna bagi bayi. Konon, pertemuan pertama ibu dan bayinya inilah yang akan mempengaruhi hubungan kedua belah pihak nantinya. 

Menurut penelitian, hampir semua masalah mulai dari puting susu lecet sampai berkurangnya air susu, di sebabkan karena kesalahan pada salah satu faktor yang pertama: sikap tubuh si ibu pada saat menyusui, kedua: cara menyusui. Mengingat hal itu akan lebih baik bagi anda bila mempelajari teknik dasar tersebut jauh sebelum melahirkan. 


Sikap Tubuh
Selama menyusui posisi tubuh ibu harus mendapat perhatian utama. Bila posisi tubuh ibu tepat, ibu pun tak akan terganggu oleh rasa pegal atau nyeri. Bila ibu menyusui sambil duduk, pilihlah kursi yang baik. Misalnya kursi berlengan atau sofa. Sisipkanlah sebuah bantal di belakang tubuh agar dapat menyangga punggung dengan baik. Kalau kaki ibu agak tergantung (tidak menggapai lantai) letakkanlah bangku kecil di bawah kaki ibu. Untuk menyangga lengan yang menggendong bayi, letakkan beberapa buah bantal di bawahnya.
Bila ibu melahirkan dengan bedah Caesar, menyusui dengan posisi berbaring miring akan lebih nyaman. Agar perut tidak terasa sakit, sisipkanlah sebuah bantal kecil atau selimut yang dilipat di bawah perut. 
Pada waktu menyusui, posisi payudara pun harus tepat sedemikian rupa sehingga mulut bayi mudah mencapai puting. Kalau ibu terlalu bersandar ke belakang, puting susu akan mudah terlepas dari bayi. Sebaliknya kalau tubuh terlalu condong ke depan, bayi sukar mengulum puting. 
Selain itu, agar kegiatan menyusui tidak sering terhenti, siapkanlah segala sesuatu yang ibu butuhkan seperti segelas air, tisu atau kain lap untuk membersihkan mulut bayi, di dekat ibu. 
Kalau ibu sudah mempelajari cara-cara menyusui, kini tiba giliran ibu mencoba menemukan berbagai posisi yang sesuai, serta bebagai situasi yang enak bagi ibu dan bayi. Posisi yang baik juga di tentukan oleh cara ibu menggendong bayi. Posisi yang baik ialah bila mulut bayi pada waktu menyusui mudah mencapai puting tanpa terganggu. 
Kalu menyusui dilakukan sambil duduk, tubuh bayi yang ada di lengan berarti kepala, leher dan punggungnya, seharusnya berada dalam satu garis lurus. Tubuhnya menghadap tubuh ibu, sehingga bayi tidak perlu memutar kepalanya untuk mencapai puting. 
Sewaktu disusui tubuh bayi juga harus berada dekat dengan tubuh ibu. Karena itulah jika diperlukan, susunlah beberapa bantal di bawah lengan ibu. Kalau ibu menyusui sambil berbaring, letakkanlah sebuah bantal kecil di punggung bayi, untuk menahan tubuhnya agar tetap miring menghadap ke tubuh ibu.

Cara Menyusu yang Benar

Bila bayi menyusu dengan cara yang tidak benar, maka banyak masalah yang bisa ditimbulkan. Misalnya, puting susu lecet, karena ia menarik-narik puting susu sebagai upaya mendapatkan air susu yang banyak. Ini bisa terjadi karena bila air susu tidak berhasil dirangsang ke luar, bayi pun menjadi frustasi. Hal ini nantinya juga akan mempengaruhi ibu. Jika ibu sudah mengetahui cara menyusui yang benar, masalah ini tentu dapat segera diatasi. 
Agar kepala bayi berada dekat dengan payudara, sangahlah kepala serta bahu dengan tangan ibu, dan bagian tubuhnya dengan lengan satunya. Kemudian sapukan puting susu ke bibir bayi, agar ia membuka mulutnya. Jangan mengusap pipinya, karena ia akan bingung dan memalingkan kepalanya. Bila mulutnya sudah terbuka, arahkan kepalanya ke payudara supaya ia dapat mengisap puting beserta areola dengan tepat.
Perhatikan lagi cara bayi menyusu. Kalau sudah benar berarti ia akan mengikuti aturan-aturan ini, yaitu: 
1. bayi tidak hanya mengulum puting susu, tetapi juga termasuk seluruh areola (daerah berwarna kehitaman di atas puting). dalam keadaan seperti ini puting susu seharusnya berada jauh di dalam mulut bayi. 
2. bayi mengisap dengan menggunakan lidah dan rahang bawahnya, dan hisapannya pun kuat dan tidak teratur.
3. selama menyusu seharusnya pernafasan bayi tidak terganggu. Kalau hidungnya tertutup payudara, dekatkanlah lagi tubuhnya ke tubuh ibu. 
4. kalau puting terasa sakit karena isapan bayi, lepaskan mulutnya dari puting, lalu atur lagi posisinya.
5. bila bayi sudah kenyang, biasanya isapannya tidak sungguh-sungguh lagi. Jadi walaupun bayi delum terlalu lama menyusu tetapi bila dia sudah menunjukkan tanda-tanda seperti ini lebih baik hentikanlah kegiatan menyusuinya. Jangan mencoba untuk memaksanya agar terus menyusu, karena hal ini justru menimbulkan rasa sakit. Perlu ibu ketahui bahwa bayi pun sebenarnya tahu kapan saatnya ia harus berhenti.

No comments:

QueenAstar