Saturday, February 19, 2011

Teori Terjadinya Persalinan

Teori Terjadinya Persalinan

1)   Teori keregangan
·         Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.
·         Setelah melewati batas tertentu terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat mulai.
                     2)   Teori penurunan progesterone
·         Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu.
·         Produksi progesterone mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitive terhadap oksitosin.
·         Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesterone tertentu.
3)   Teori oksitosin internal
·         Oksitiosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parts posterior.
·         Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah sensitifitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks.
·         Menurunya konsentrasi progesterone akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dapat mulai.
                     4)   Teori prostaglandin
·         Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur hamil 15 minggu, yang dikeluarkan oleh desidua.
·         Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
·         Prostaglandin dianggap merupakan pemicu terjadinya persalinan.
5)   Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis
·         Teori ini menunjukan pada kehamilan dengan anensefalus sering terjadi kelambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus. Teori ini dikemukakan oleh Linggin 1973.
·         Malpar pada tahun 1933 mengangkat otak kelinci percobaan, hasilnya kehamilan kelinci berlagsung lebih lama.
·         Pemberian kortikosteroid yang dapat menyebabkan maturitas janin, induksi (mulainya) persalinan.
·         Dari percobaan tersebut disimpulkan ada hubungan antara hipotalamus-pituitari dengan mulainya persalinan.
·         Glandula suprarenal merupakan pemicu terjadinya persalinan.

No comments:

Saturday, February 19, 2011

Teori Terjadinya Persalinan

Teori Terjadinya Persalinan

1)   Teori keregangan
·         Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.
·         Setelah melewati batas tertentu terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat mulai.
                     2)   Teori penurunan progesterone
·         Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu.
·         Produksi progesterone mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitive terhadap oksitosin.
·         Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesterone tertentu.
3)   Teori oksitosin internal
·         Oksitiosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parts posterior.
·         Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah sensitifitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks.
·         Menurunya konsentrasi progesterone akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dapat mulai.
                     4)   Teori prostaglandin
·         Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur hamil 15 minggu, yang dikeluarkan oleh desidua.
·         Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
·         Prostaglandin dianggap merupakan pemicu terjadinya persalinan.
5)   Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis
·         Teori ini menunjukan pada kehamilan dengan anensefalus sering terjadi kelambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus. Teori ini dikemukakan oleh Linggin 1973.
·         Malpar pada tahun 1933 mengangkat otak kelinci percobaan, hasilnya kehamilan kelinci berlagsung lebih lama.
·         Pemberian kortikosteroid yang dapat menyebabkan maturitas janin, induksi (mulainya) persalinan.
·         Dari percobaan tersebut disimpulkan ada hubungan antara hipotalamus-pituitari dengan mulainya persalinan.
·         Glandula suprarenal merupakan pemicu terjadinya persalinan.

No comments:

QueenAstar